Kamis, 10 September 2020

 SAHABAT PERLU TAHU :


KAJIAN THIBBUN NABAWI


Hal-hal yang harus dihindari ketika menghijamah (memBEKAM):


Sebenarnya secara umum BEKAM / hijamah sangatlah aman dan mudah dilakukan oleh siapapun asalkan penghijamah tersebut telah membekali diri dengan dasar-dasar pengetahuan tentang pantangan hijamah dan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan terutama bagi penghijamah pemula.


Pantangan BEKAM / Hijamah

Berikut ini adalah kondisi yang harus dihindari untuk dilakukan hijamah :


•Hindari menghijamah pasien yang fisiknya sangat lemah, sedang mengalami kelelahan berat dan yang memiliki tekanan darah < 80mmHg. Hal ini bisa menyebabkan resiko pasien syok/pingsan. Demikian juga sebaiknya menghindari untuk menghijamah pasien yang sudah jompo dan lemah fisiknya serta anak-anak yang tubuhnya lemah/ di bawah 3 tahun


•Hindari menghijamah wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal). Jangan menghijamah wanita yang sedang haidh dan nifas karena pada kondisi tersebut wanita sedang banyak mengeluarkan darah alami sehingga dikhawatirkan akan melemahkan kondisi fisiknya. Jangan melakukan hijamah tepat diatas perut wanita hamil.


•Tidak dianjurkan menghijamah pasien yang dalam kondisi perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).


•Jangan melakukan hijamah langsung setelah makan besar (hijamah dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan). Setelah hijamah juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya.


•Jangan melakukan hijamah langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah hijamah, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.


•Hindari melakukan hijamah basah pada pasien leukimia (kanker darah), hepatitis yang parah, TBC aktif, HIV/ODA, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia, penderita kelainan klep jantung/ yang menggunakan alat pacu jantung serta penyakit lainnya yang parah kecuali oleh ahli hijamah yang berpengalaman dan dengan pengawasan dokter.


•Tidak dianjurkan melakukan hijamah basah pada penderita diabetes dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) diatas 250mg/dL kecuali oleh penghijamah yang ahli dan berpengalaman.


•Jangan menghijamah basah pasien yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.


•Hindari menghijamah pasien yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi (luka koreng basah/bernanah) dan edema.


•Hindari menghijamah pasien yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah(seperti heparin). Hijamah bisa dilakukan setelah 48 sebelummnya pasien telah menghentikan terlebih dahulu obat-obat tersebut.


•Jangan menghijamah langsung pada daerah yang luka, urat sendi yang robek, patah tulang, tumor serta varises. HIjamah pada kasus varises dilakukan beberapa cm disekitar pembuluh darah yang rusak.


•Jangan memberkam daerah perut terlalu keras. Bagian perut sangat lemah karena lapisan ototnya sangat tipis.


•Hindari melakukan hijamah pada bagian tubuh berikut : Lubang alamiah tubuh (mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus dan puting susu), daerah sistem nodus limfa/ kelenjar getah bening (bawah ketiak, selangkangan, leher bagian samping, dll), tepat diatas pembuluh darah yang besar.


Beberapa poin diatas sebenarnya masih bisa dilakukan oleh seorang ahli hijamah yang professional, berpengalaman serta atas pengawasan dokter yang berkompeten.


SEMOGA BERMANFAAT

 SAHABAT PERLU TAHU :

KAJIAN THIBBUN NABAWI


EFEK TERAPI BEKAM TERHADAP PENYAKIT REMATIK


1.Bekam berperan meningkatkan sirkulasi darah di sendi yang terkena rematik, menghilangkan peradangan pembuluh darah, dan mencegah terjadinya trombosit pada pembuluh darah kapiler dan pembuluh darah arteri sehingga mencegah pembengkakan membran sinovial yang menjadi sebab terjadinya sebagian besar perubahan pada persendian.


2. Bekam menstimulasi keluarnya zat nitrit oksida (NO) dengan sayatan bekam sehingga menyebabkan meluasnya pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah pada sendi, maka darah bisa mencapai syaraf dan membran sinovial, lalu mengurangi peradangan (less neuropathy).


3. Zat nitrit oksida (NO) juga berperan sebagai katalis bagi zat morfin alami dalam tubuh (endorfin dan enkefalin) ke persendian yang terkena rematik, sehingga rasa nyeri berkurang.


4.Bekam mengeluarkan zat prostaglandin dari persendian sehigga mengurangi rasa nyeri karena zat ini merupakan katalis yang mengirimkan rasa nyeri ke otak.


5.Bekam mengatur kerja sistem kekebalan serta mengurangi efeknya terhadap organ-organ dan sel-sel tubuh.


6. Jika kita melakukan terapi bekam, sebelum terjadinya peradangan pada membran sinovial, maka tidak akan terjadi kelebihan produksi cairan sinovial sehingga tekanan di dalam persendian tidak meningkat serta tidak terjadi perubahan atau kerusakan pada tulang rawan sendi. Tidak terjadi pula kekurangan zat proteoglikan yang mensuplai nutrisi tulang rawan sendi

.

7.Bekam berperan meningkatkan sirkulasi darah di persendian sehingga mengurangi kram otot di sekitar sendi.


8.Bekam juga berfungsi menyibukkan jalur-jalur rasa nyeri dengan stimulasi rasa nyeri yang ringan sehingga mencegah sampainya sinyal rasa nyeri ke otak (sesuai Gate Control Theory).


CATATAN:

1. Rematik menimpa sebagian besar persendian tubuh dan yang paling terkena dampak rematik adalah persendia tangan, khususnya persendian jari. Karena itu bekam harus dilakukan pada persendian kecil maupun besar, setelah dilakukan pembekaman pada titik-titik kekebalan. Sebaiknya pembekaman tidak dilakukan pada seluruh titik pada sekali terapi.

2. Jika penderita rematik mengkonsumsi kortison, tidak perlu dihentikan secara mendadak, melainkan dosisnya dikurangi secara bertahan seiring dengan beberapa kali pertemuan untuk terapi.

3. Jika terjadi kelainan pada persendian, peran bekam adalah pereda nyeri, tetapi tidak bisa memperbaiki kelainan itu atau mengembalikan tulang rawan atau membran sinovial seperti keadaan semula, melainkan mencegah agar kelainan itu tidak semakin parah.

4. Kadang-kadang titik-titik kekebalan, kahil, dan persendian besar saja cukup, sehingga dalam banyak kasus tidak diperlukan pembekaman pada titik-titik persendian kecil. Bekam bisa mengurangi rasa nyeri pada persendian kecil sekalipun tidak dilakukan pembekaman.

5. Terapi bekam terhadap penderita rematik harus dilakukan secara hati-hati, karena sebagian besar penderita rematik mengalami anemia akibat kekurangan kadar zat besi dalam darah.

6. Hendaklah penderita sakit menggunakan saran penyembuhan lain yang telah diajarkan oleh Rasuulullaah seperti doa dan dzikir..


EKSPERIMEN DAN HASIL TERAPI

Hasil terapi bekam untuk sakit rematik adalah “istimewa”, jika dilakukan pada tahap awal serangan.

Adapun jika telah terjadi kelainan dan peradangan, tingkat keberhasilannya “sedang” (berkisar antara 50-60%) dalam mengurangi rasa sakit.


SEMOGA BERMANFAAT UNTUK SAHABAT.



Waktu Bekam

🌱 *Tanggal Sunnah Berbekam 17,19,21 Setiap Bulan Hijriyah* ✍🏻 Bismillaah, dalam hitungan kelender Hijriyah bahwa tepat di tgl 17, 19 dan 2...